ERP

ERP Sebagai Trend Sistem Informasi Dewasa

Dari semua pengembangan teknologi sistem informasi dewasa ini, satu sistem informasi yang didesain untuk
mendukung keseluruhan unit fungsional dari perusahaan adalah Enterprise Resource Planning atau ERP. ERP
adalah paket software yang memenuhi kebutuhan perusahaan dalam mengintegrasikan keseluruhan
aktivitasnya, dari sudut pandang proses bisnis di dalam perusahaan atau organisasi tersebut.
Software ERP adalah salah satu sistem informasi yang tercanggih dan juga termahal yang bisa didapatkan pada
awal abad 21 ini. Untuk dapat mengadopsi teknologi ERP, suatu perusahaan tidak jarang harus menyediakan
dana hingga milyaran rupiah. Dana sebesar itu harus disediakan untuk investasi paket software ERP,
hardware berupa server dan desktop, database dan operating system software, high performance network,
hingga biaya konsultasi untuk implementasi. Meskipun dihalangi oleh biaya investasi yang besar,
banyak perusahaan di dunia –termasuk Indonesia– seperti berlomba-lomba untuk mengadopsi sistem
informasi ini. Hal ini karena paket software ERP yang diimplementasikan secara baik akan menghasilkan return
terhadap investasi yang layak dan dalam waktu cepat.
Karena ERP menangani seluruh aktivitas dalam organisasi, ERP membawa budaya kerja baru dan
integrasi dalam organisasi. ERP mengambil alih tugas rutin dari personel –dari tingkat operator hingga
manajer fungsional– sehingga memberikan kesempatan kepada sumber daya manusia perusahaan untuk
berkonsentrasi dalam penanganan masalah yang kritis dan berdampak jangka panjang. ERP juga membawa dampak
cost efficiency yang signifikan dengan adanya integrasi dan monitoring yang berkelanjutan terhadap
performance organisasi. Pendeknya, ERP bukan hanya suatu software semata, namun suatu solusi terhadap
permasalahan informasi dalam organisasi.

Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise Resource Planning (ERP) dapat
didefinisikan sebagai software information system
berbasis komputer yang dirancang untuk mengolah dan
memanipulasi suatu transaksi di dalam organisasi dan
menyediakan fasilitas perencanaan, produksi dan
pelayanan konsumen yang real-time dan terintegrasi.
(O’Leary, 2000)
Secara khusus, sistem ERP dapat dikatakan mempunyai
karakteristik sebagai berikut (O’Leary, 2000):
· Dirancang sebagai software bertipe client-server,
baik secara tradisional maupun berbasis web
· Mengintegrasikan sebagian besar atau mayoritas
proses bisnis dalam organisasi
· Mempunyai kemampuan untuk mengolah sebagian besar
transaksi yang terjadi dalam perusahaan
· Menggunakan enterprise-wide database yang merekam
setiap data sebanyak satu kali
· Data dapat diakses secara real-time
· Mempunyai kemampuan untuk mengintegrasikan
perencanaan dan eksekusi transaksi
Karakteristik yang juga dimiliki oleh sebagian
software ERP adalah:
· Mendukung sistem informasi dalam multi-kurs dan
multi bahasa
· Mempunyai solusi spesifik untuk suatu industri
· Dapat dicustomisasi tanpa merubah bahasa program
Jacobs dan Whybark (2000) secara singkat
mendeskripsikan ERP sebagai pengintegrasian seluruh
resources di dalam organisasi (enterprise) dari sudut
pandang informasi.
Beberapa macam paket software ERP (of the shelf) yang
populer di pasaran di antaranya (Akerkar, 2002) :
· BaaN
· MFG/PRO
· Marshal
· MAMIS
· JD Edwards
· Oracle
· SAP

Keistimewaan ERP dibandingkan teknologi sistem
informasi lainnya terletak pada sifatnya yang
terintegrasi, sehingga ERP mampu mengatasi banyak
permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan. Misalnya,
manajemen material, masalah pengendalian mutu,
produktivitas karyawan, pelayanan pelanggan, manajemen
kas, masalah inventori, dan lain-lain.
ERP system memberikan kepada organisasi penggunanya
suatu model pengolahan transaksi yang terintegrasi
dengan aktivitas di unit lain dalam organisasi,
contohnya integrasi antara produksi dengan sumber daya
manusia. Dengan mengimplementasikan proses bisnis
standar perusahaan dan database tunggal (single
database) yang mencakup keseluruhan aktivitas dan
lokasi di dalam perusahaan, ERP mampu menyediakan
integrasi di antara aktivitas dan lokasi tersebut.
Sebagai hasilnya, ERP system dapat mendorong ke arah
kemampuan decision-making yang lebih baik dengan
parameter yang terukur secara kuantitatif, seperti
misalnya penurunan inventory level, pengurangan
personel, percepatan pengolahan laporan keuangan, dan
lain-lain. (O’Leary, 2000)
Keunggulan ERP yang biasanya dijadikan alasan bagi
perusahaan untuk mengimplementasikan ERP dalam sistem
informasinya adalah (O’Leary, 2000):
· ERP mengitegrasikan aktivitas perusahaan
Pemrosesan data di dalam ERP system terjadi secara
cross-functional dengan data yang terhimpun dalam satu
sistem sehingga menyebabkan hilangnya batas antar unit
atau lokasi dalam organisasi
· ERP memberikan kesempatan untuk mengadopsi best
practice
Paket software standard ERP terdiri dari ribuan atau
bahkan lebih best practice dari proses bisnis yang
dapat meningkatkan performance dan produktivitas
perusahaan bila diimplementasikan
· ERP memberikan kemampuan standarisasi dalam
organisasi
Standarisasi yang dimaksud adalah penyamaan proses
bisnis di lokasi-lokasi yang berbeda di dalam satu
perusahaan untuk kepentingan efisiensi dan konsistensi
image terhadap konsumen
· ERP menghindarkan terjadinya information asymetry
Karena ERP menggunakan single database, maka akan
menghindarkan terjadinya monopoli informasi di suatu
unit organisasi, meningkatkan kemampuan kontrol,
meningkatkan kemampuan decision-making dan
menghindarkan pekerjaan yang sia-sia dalam penyiapan
informasi atau input data di lebih dari satu tempat
· ERP menyediakan informasi secara real-time dan
on-line
Dimungkinkan dengan terhubungnya semua end-user
perusahaan dalam satu sistem informasi secara on-line
· ERP memberikan keleluasaan untuk mengakses data
perencanaan dan controlling secara simultan
Dengan penggunaan single database, semua user dalam
organisasi dapat mengakses suatu data secara simultan,
memberikan kemampuan perencanaan dan controlling
yanglebih konsisten
· ERP memberikan fasilitas komunikasi dan kolaborasi
di dalam satu perusahaan
ERP memberikan kemampuan kepada user dari berbagai
fungsi dan lokasi dalam organisasi untuk berkomunikasi
dan kolaborasi dengan adanya proses yang saling
berhubungan. Adanya proses yang standar juga
mengurangi potensi konflik.
· ERP memberikan fasilitas komunikasi dan kolaborasi
antar perusahaan
Trend bisnis modern saat ini adalah untuk
mengintegrasikan database organisasi kepada organisasi
partner untuk kepentingan procurement atau yang lain.
Untuk mendukung keperluan tersebut, diperlukan single
repository (data storage) bagi seluruh organisasi yang
terlibat, dan kemampuan ini dimiliki oleh ERP.

quantitave Risk Analiysis

Quantitative Risk Analysis
Analisa Resiko Sistem Informasi Secara Kuantitatif

Penerapan teknologi informasi untuk mendukung operasional sebuah organisasi atau perusahaan memberi dampak yang sangat besar terhadap kinerja organisasi. Semakin besar ketergantungan suatu organisasi semakin besar pula kerugian yang akan dihadapi organisasi tersebut bila terjadi kegagalan sistem informasinya. Bentuk kegagalan fungsi sistem informasi ini dapat beraneka ragam, mulai dari kegagalan kelistrikan, serangan hacker, virus, pencurian data, denial of services (DOS), bencana alam hingga serangan teroris.
Perkembangan ini melahirkan beberapa metodologi untuk mengidentifikasi resiko kemungkinan kerusakan sistem informasi yang mungkin terjadi, memprediksi besarnya kerugian yang mungkin terjadi dan pada akhirnya analisa tersebut dapat digunakan untuk membangun strategi penanganan terhadap resiko-resiko yang dihadapi. Salah satu analisa resiko yang dapat digunakan adalah analisa resiko kuantitatif.
Secara umum terdapat dua metodologi analisa resiko (Risk Analysis), yaitu
Kuantitatif; Analisa berdasarkan angka-angka nyata (nilai finansial) terhadap biaya pembangunan keamanan dan besarnya kerugian yang terjadi.
Kualitatif; sebuah analisa yang menentukan resiko tantangan organisasi dimana penilaian tersebut dilakukan berdasarkan intuisi, tingkat keahlian dalam menilai jumlah resiko yang mungkin terjadi dan potensi kerusakannya.
Analisa Resiko Secara Kuntitatif (Risk Analysis Quntitative)
Analisa resiko secara kuantitatif adalah salah satu metode untuk mengidentifikasi resiko kemungkinan kerusakan atau kegagalan sistem informasi dan memprediksi besarnya kerugian. Analisa dilakukan berdasarkan pada formula-formula matematis yang dihubungkan dengan nilai-nilai finansial. Hasil analisa dapat digunakan untuk mengambil langkah-langkah strategis mengatasi resiko yang teridentifikasi.
Tahap-tahap Analisa Resiko Kuntitatif
Menentukan nilai informasi dan asset baik secara tangible dan intangibel.
Menetukan estimasi kerugian untuk setiap resiko yang teridentifikasi.
Melakukan analisa tantangan/resiko.
Derive the overall loss potential per risk.
Memilih langkah-langkah atau strategi penanganan (Safeguards) untuk setiap resiko.
Menentukan aksi untuk merespon resiko yang ada(e.g. mitigation, avoidance, acceptance).

SI di Industri Perbankan

SI di Industri Perbankan

Trend ProdukSaat ini bank ritel di Indonesia memiliki produk dan layanan:1.Tabungan2.Deposito3.Giro4.Kartu Debit5.Kartu Kredit6.Perdagangan Bank Notes, Valas, dsb (Trade Finance)Trend TransaksiJenis transaski sudah beragam baik menggunakan Kartu Debit, Kartu Kredit yang memanfaatkan jaringan ATM atau Debit Access Transaction umumnya di Cashier yang berlokasi di gerai, outlet tempat-tempat perbelanjaan.Sebagai gambaran BCA dengan 750 kantor online-nya, dilengkapi 2.100 ATM yang mempunyai fungsionalitas memadai, dapat menghandle dengan baik 8,2 juta nasabahnya.Dengan jumlah transaksi per hari 2,4 juta. Dari jumlah transksi tersebut rata-rata 821.000 transaski dilakukan melalui ATM, dengan kata lain tingkat pemakaian ATM-nya sebesar 3,9 kali. Sedangkan transaksi lainnya yang sudah lazim dilakukan meliputi:Mengecek saldoFasilitas Pembayaran: Pemindahbukuan dan Penarikan TunaiFasilitas untuk menerima Pembayaran (speed collect)Pembukaan dan pengecekan L/CLayanan On Line BankingSeperti ungkapan futurolog teknologi Nicholas Negroponte; bahwa dunia makin lama makin digital. Hal ini ditengarai oleh pesatnya perkembangan transaksi bisnis dan kegiatan non-bisnis yang makin beralih ke pemanfaatan komputer on-line.Dipicu oleh perkembangan Internet, makin meningkatnya kemampuan hardware dan software dengan kecepatan tinggi dan penyebaran komputer, makin menyadarkan nasabah bank akan berbagai kemudahan yang didapatkan dengan ketersediaan layanan On-line banking.Saat ini standar layanan ritel banking kelas dunia seperti Chase Manhattan Bank, Bank Of America (BOA) bagi nasabahnya bukan saja menyediakan transakasi real-time, namun banyak lagi produk layanan berbasis on-line seperti:Packet S/W (Windows) gratis dan tak terbatas sebagai antisipasi memenangkan persaingan teller-less.Packet software keuangan (Quicken, MoneyOne, BankNow)Packet Entreprise Resourches Planning (ERP software) yang tentunya sangat dibutuhkan dalam mengelola bisnisnya.Kesemua software bantuan tadi dapat diakses, berkat tersedianya portal khusus yang dimiliki oleh setiap Bank.Ketersediaan Teknologi dan DampaknyaPerkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika mengarah ke konvergensi dan dipicu oleh ketatnya kompetisi, melahirkan berbagai inovasi dan lompatan teknologi Telematika.Paradigma diatas sangat mempengaruhi pola dan strategi bisnis, tidak terkecuali industri perbankan. Tuntutan keragaman, kemudahan, kecepatan dan harga jasa yang sangat murah semakin cepat mengemuka.Bagi sektor perbankan yang sangat mengutamakan unsur kepercayaan dan efisiensi serta layanan berkualitas, perlu menata ulang bisnisnya dengan mencermati ketersediaan inovasi teknologi serta dampaknya bagi kelangsungan dan pertumbuhan bisnisnya.Berikut diuraikan teknologi dan dampaknya bagi perbankanA. InternetMerupakan jaringan media informasi global untuk umum berkecepatan tinggi, yang menghubungkan setiap PC dengan PC lain melalui modem.Manajemen operasinya diatur melalui Penyedia Jasa Internet (ISP) yang terhubung dengan International Internet Gateway, sehingga setiap individu dengan PC yang dilengkapi modem dapat berkomunikasi, bertukar informasi atau hanya sebatas mencari informasi keseluruh belahan dunia.B. IntranetJaringan komunikasi intuk keperluan internal, yang mampu membuat sesama karyawan dapat bertukar informasi dan bertukar pengetahuan ataupun media penyampaian informasi kebijakan perusahaan pengganti majalah, bulletin di internal perusahaannya (private network).C. ExtranetJaringan komunikasi yang dibangun dari saru perusahaan ke perusahaan lainnya untuk saling bertukar informasi, bertransaski dari dan ke supllier, pelanggan dan pelaku bisnis lainnya.D. World Wide Web (www)Entitas yang paling cepat tumbuh dalam fasilitas Internet, yang menyediakan fasilitas dan kemudahan dalam membuka atau mengirim informasi melalui saluran/ links “hypertext”.Dengan entitas ini memudahkan setiap komputer yang terhubung ke Web secara cepat mendapat akses informasi umum dari setiap komputer lainnya di Internet, walaupun jumlah informasinya banyak atau dari tempat yang jauh.E. e- commerceMerupakan aplikasi perdagangan yang memanfaatkan fasilitas Internet, yang menjadikan setiap individu/ perusahaan dapat secara langsung tersambung secara digital ke perusahaan/individu lainnya untuk melakakukan transaksi bisnis.Pemanfaatannya saat ini dapat dikategorikan dalam:1. Business to Business2. Business to CustomersAgar keduabelah pihak dapat bertransaksi secara langsung, terlebih dahulu harus dibangun 2 sistem yang terintegrasi:1. Interactive order entry and processingMenjamin tersedianya fasilitas bertransaksi mulai, Informasi produk dan specifikasinya (e-marketplace), Pemesanan (Placing Order), Order Processing sampai pemenuhan Order (e-fulfillment)2. On-line paymentFasilitas internet yang memungkinkan pembayaran dilakukan secara on-line antara pembeli ke Bank atau Credit Card, setelah proses order terpenuhi persyaratannya (e-fulfillment).Fasilitas ini menggantikan proses dagang konvensional seperti : pesan lewat Fax, e-mail, pembayaran dengan L/C sampai monitoring kelengkapan dokumennya.F. e- retailForrester Research, November 2000 mengatakan, penjualan ritel melalui internet akan mencapai USD 92 juta pada 2001. Hal ini membuktikan jalur internet telah memantapkan diri sebagai perantara penjualan dengan pertumbuhan tercepat.Umumnya kegiatan e-retail meliputi:a. Pengembangan model bisnisb. Disain situs WEBc. Pengembangan dan manajemen kontentd. Kemitraan dan aliansie. Akusisi pelangganf. Desain rantai persediaang. Model pemenuhan pelanggan (e-fulfillment)h. Rencana skalabilitasi. Integrasi dan eksekusi balik layar (back end)j. Cara mempertahankan pelanggank. Ekonomi jangka panjangBeberapa hal perbedaan e-retail dengan retail konvensional :Kecepatan menanggapi: Lebih cepat menerima dan memproses pesanan.Akses pelanggan terhadap informasi: Semakin ekstensif dan selalu up-to-dateArea jual beli yang selalu berubah: pperkenalkan produk baru berdasarkan permintaan konsumen, bukan siklus perkembangan produkKemantapan eksekusi: selain kesediaan produk dan kemudahan pembayaran, konsumen juga menuntut kecepatan pengiriman produk.Ada 5 (lima) kunci pokok untuk mencapai sinkronisasi supply chain, yaitu:Kesempurnaan operasional: Perencanaan pengantaran dan menerapkan konsekuensi perubahan atas upaya mengimplementasi kerangak peningkatan kinerja.Terobosan dengan memanfaatkan web, untuk pengurangan berlipat ganda biaya dari tiap proses.Menciptakan kerjasama baruMengolola kompleksitas dalam waktu seketikaMengoptimalisasi hal-hal tak terdugaTercapainya kelima kekuatan diatas akan sangat membantu dalam mengimplementasikan strategi rantai persediaan, antara lain menyegmentasi berdasarkan kebutuhan pelanggan dan merencanakan sesuai kondisi pasar serta menyesuaikan jaringan logistik agar mencapai kesempurnaan e-retailing.G. e- governmentSistem informasi pemerintahan yang berbasis web dan internet protocol untuk meningkatkan pelayanan pemerintah kepada warganya secara cepat dan murah. Contoh aplikasinya meliputi : KTP, Pajak, Fiskal dan SIM on-line.H. e- resourchesSuatu bentuk Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Pendapatan Bagi Hasil Eksplorasi Sumber Daya Alam (SDA) yang saat ini masih diimplementasikan dibidang kelautan, dimana Pemerintah selaku pemegang hak pengelolaan membuat situs Internet tentang seluruh kandungan kekayaan alam, kebijakan ekploitasi, pola bagi hasil dan tatacara pembayarannya.Pendapatan bagi hasil dengan investor yang mengeksploitasi SDA tersebut dikelola secara on-line ke Bank.I. LAN –sharingMerupakan teknologi peng-optimalasasian jaringan sehingga dapat digunakan bersama-sama baik dalam Bank serempak dengan LAN Nasabah, dengan pembatasan-pembatasan penggunaan fungsi, akses datanya dan menjamin keamanan data base masing-masing pengguna.J. PortalPintu gerbang bagi pengguna Internet, sehingga memungkinkan untuk pencarian, bertukar informasi, memperoleh informasi tertentu secara up to date hingga melaksanakan transasksi berbasis web (e-commerce, dsb)Kesepuluh inovasi teknologi telematika di atas merupakan satu kesatuan yang saling terintegrasi dan berdampak langsung terhadap pola bisnis dan persaingan.Perusahaan-perusahaan yang adaptif dalam memanfaatkan kesepuluh teknologi di atas bukan hanya mencapai efisiensi usaha, namun juga mendapatkan banyak manfaat dalam menata ulang usaha dan menyusun skenario pertumbuhannya, sampai dimanfaatkan sebagai alat strategis untuk membangun berbagai keunggulan dalam memenangkan persaingan yang cenderung semakin terbuka dan meng-global.Tabel di bawah menunjukkan bagaimana kerangka rumusan solusi yang langsung berpengaruh terhadap pola bisnis dan implementasi solusi bagi perusahaan.

Sistem Informasi Geografis Manajemen Data Potensi Migas

Sistem Informasi Geografis Manajemen Data Potensi Migas
Minyak dan gas (MIGAS) merupakan salah satu sumberdaya alam yang tidak terbarukan (non-renewable), terperangkap dalam batuan reservoar dan terbentuk melalui proses geologi. Kegiatan usaha bidang migas sendiri merupakan investasi yang mahal dan beresiko tinggi. Untuk mengurangi resiko tersebut maka dalam kegiatan eksplorasi migas perlu dilakukan sejumlah tahapan kegiatan dengan berbagai metode dan teknologi, mulai dari yang paling dasar dan murah hingga mahal supaya dapat memilah daerah yang masih potensial dan layak dikembangkan lebih lanjut.
Investasi dalam kegiatan MIGAS akan berakibat pada penambahan volume dan jenis data, maka diperlukan sistem pengelola data yang terintegrasi. Integrasi data cadangan migas yang baik akan menimbulkan efisiensi baik dari segi biaya ataupun waktu. Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan alat Bantu berfungsi untuk meningkatkan optimalisasi data yang berkaitan dengan spasial atau koordinat geografis baik secara manual atau otomatis dengan komputer (digital).
Informasi manajemen data potensi migas berbasis SIG akan membantu pemerintah dalam pengambilan keputusan kebijakan bidang migas dan juga akan sangat membantu masyarakat dan investor bidang industri migas beserta pendukungnya dalam menentukan. Hasil SIG yang komunikatif, informatif dan atraktif akan lebih bermanfaat dan mampu sebagai dasar semua pihak mempercepat pelaksanaan tugasnya.
Kegiatan termaksud mengelola data untuk menghasilkan ;
Data migas yang terintegrasi Manajemen data lapangan migas yang komprehensif Optimalisasi data tiap lapangan migas Efisiensi biaya dan waktu dalam perolehan informasi. Dengan hasil ini diharapkan akan dapat membantu pengambil keputusan dan pembuat kebijakan dalam mengambil keputusan-keputusan di sektor migas, juga akan memudahkan dan membantu investor dalam investasinya.
Secara umum ruang lingkup dalam riset ini dilakukan pegumpulan data sekunder serta penggunaan teknologi Sistem Informasi untuk penyusunan Sistem Informasi GeografisManajemen Data Migas Sumatera Tengah. Teknologi SIG digunakan untuk menjelaskan dan memaparkan aspek-aspek yang terkait secara langsung dengan kegiatan eksplorasi dan produksi migas, identifikasi data terkait data dasar kegiatan hulu migas.
Metoda yang dipakai dalam kegiatan ini menggunakan anlisis data sekunder Hasil Laporan Kegiatan Penemuan Cadangan MIGAS T.A. 2002 dan 2003. Garis besar pelaksanaan pekerjaan seperti dalam bagan alir (lihat GambarBagan alir).
Berdasarkan data dan informasi yang ada dilakukan inventarisasi dan identifikasi. Pada tahap pemrosesan data (rektifikasi dan digitasi) pemasukan data spasial dan data tabular semua coverage belum diorganisasikan. Setelah semua informasi data spasial dilengkapi dengan data tabularnya, maka semua data coverage diorganisasikan secara tematik sebagai rangkaian layer serta diorganisasi secara spasial dengan lembar peta. Setiap layer tematik ini diberi koordinat UTM ( Universal Transverse Mercator). Sistem koordinat ini memberikan proyeksi lokasi yang berguna untuk memastikan hubungan yang diketahui diantara lokasi pada peta dengan lokasi sebenarnya di bumi.
Proses lain dalam pengelolaan database adalah penggabungan peta yang bersebelahan, proses ini berguna untuk memperkecil volume space atau ruang yang dipakai oleh coverage dan memberikan informasi yang lebih terintegrasi.
Pengembangan Basis Data Spasial
Guna menyusun SIG Manajemen Data Migas diperlukan suatu sistem yang dapat menyimpan dan menampilkan data hasil pemetaan berupa informasi lahan dan keterangannya. Informasi lahan sangat penting dalam rencana pengelolaan kawasan serta dapat memberikan penjelasan kepada pengguna tentang apa yang harus dilakukan terhadap lahan tersebut untuk mencapai tujuan tertentu.
SIG merupakan salah satu bentuk dari teknologi informasi yang ada sekarang ini digunakan untuk optimalisasi data potensi migas Sumatera Tengah, yang diperoleh oleh banyak pihak dengan berbagai tujuan yang berbeda. Kemampuan yang dimiliki dapat dimanfaatkan untuk menyusun basis data dan mengintegrasikan data spasial dengan data atributnya, sehingga sistemnya dapat menjawab baik pertanyaan spasial maupun non spasial.
Tahap strategi dan perencanaan sistem, menggunakan pendekatan soft-system development dan structured system de-velopment dengan penekanan padaidentifikasi masalah (sistem) danperencanaan sistem. Tahap analisis sistem, menggunakan pendekatan structured system development dengan melakukan analisis kebutuhan informasi yang akan menjadi prasyarat basis data yang akan dibangun dan analisis fungsional dari sistem yang akan dilakukan otomatisasi
Penyimpanan Data File
Pada tahapan perencanaan sistem yang dilakukan disusun data file atau struktur file berdasarkan direktori, sub direktori, dan layer/file. File direktori disusun berdasarkan pengelompokan sesuai kebutuhan antara lain untuk Manajemen Data Potensi Migas Sumatera Tengah. Direktori tersebut yaitu:, blok, lapangan migas, data bawah permukaan, dan data pendukung lain (sejarah lapangan, produksi dancadangan). Masing-masing direktori dibagimenjadi sub-direktori, yaitu : raster, dan gridding.
Raster :Kelompok file dari data peta geologi dan peta regional Pulau Sumatera
Gridding :Sistem grid yang digunakan(sistem grid UTM)
Infrastruktur :Kelompok infrastruktur, batas blok migas.
Lapangan Migas :Kelompok file minyak dan gas bumi, seperti sumur, lapangan minyak bumi gas bumi.
Data bawah permukaan :Kelompok file dari kontur struktur, isopach, data log.
Lain-lain : Kelompok file data yang tidak termasuk file tersebut di atas, ataupun menyangkut lebih dari satu direktori, seperti wilayah administrasi (kota provinsi dan kabupaten,kota sebagai pusat kegiatan migas).
Pada gambar berikut ditunjukkan hasil penyusunan data file dalam bentuk hasil cetak ( print out) tampilan web.
Kesimpulan
Fungsi manajemen yang terkait dengan manajemen data migas, khususnya terkait dengan Penemuan Cadangan Blok CPP dan Blok Rokan Tahap I (Sumatera Tengah) dikelompokkan menjadi 7P, sebagai berikut :
Perencanaan ( Planning) Pengorganisasian ( Organising) Penyimpanan ( Saving) Pengendalian dan Pengawasan ( Control-ling) Pengkomunikasian ( Communicating) Pemantauan ( Monitoring) Pengintegrasian ( Integrating) Hasil inventarisasi antara lain mengumpulkan data lapangan minyak maupun lapangan gas yang berada di daerah Blok CPP Cekungan Sumatera Tengah. Dari hasil pengumpulan data tersebut terdapat 27 lapangan minyak dan 2 lapangan gas. Sementara dari laporan Blok Rokan Tahap I diidentifikasi 50 lapangan.
Dalam kaitan dengan pengusahaan lapangan dikelompokkan menjadi data per lapangan. Kelompok data dari satu lapangan (field) disatukan dalam satu lapis data (layer) sehingga memudahkan dijadikan bahan informasi. Dalam manajemen database dipilih perangkat lunak (software) MapInfo, menggunakan tampilan data dalam format HTML (Hy per Text Markup Language).
File direktori disusun berdasarkan pengelompokan untuk penghitungan strategi pengembangan migas. Direktori tersebut yaitu:infrastruktur, fasilitas migas, ruang, dan lain-lain.

Tren Sistem Informasi

Enterprise Information System

Sering kita melihat bahwa aplikasi/software yang dipakai sehari-hari di atas PC adalah aplikasi yang sifatnya individual. Artinya aplikasi tsb hanya digunakan untuk melayani kebutuhan pemakai tersebut, misal MS Office/OpenOffice, Photoshop, Acrobat Reader dan lain-lain. Tentunya hal ini sudah sangat mencukupi jika memang informasi yang diolah hanya diperlukan oleh pemakai tsb saja. Dengan skala yang sedikit lebih luas, ada juga aplikasi yang melayani kebutuhan suatu bagian/divisi saja. Misal aplikasi kepegawaian, aplikasi keuangan, aplikasi penjualan dan sebagainya. Di dalam aplikasi seperti ini, antar pemakai di divisi yang sama bisa saling berbagi informasi dengan mudah.
Sekarang bagaimana dengan informasi yang harus digunakan oleh divisi/bagian lain? Semua informasi ttg berapa banyak barang yg terjual di divisi Sales apakah dengan mudah bisa langsung diketahui oleh bagian Keuangan juga bagian Logistik? Saat-saat inilah kita akan membutuhkan suatu sistem informasi yang bisa menyatukan semua informasi yang ada di masing-masing bagian/divisi tadi. Oleh beberapa textbook, sistem informasi ini sering disebut Enterprise Information System (EIS).
Hal mendasar dari EIS adalah platform teknologi yang bisa menyatukan semua informasi dari berbagai bagian menjadi satu (single) informasi secara lojikal, sehingga Enterprise (perusahaan/organisasi) bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan mudah. Dalam hal ini, tidak hanya sekedar penggunaan teknologi jaringan misal LAN (local area network) sehingga antar divisi terhubung secara fisik tapi juga integrasi proses bisnis masing2 divisi. Dibutuhkan juga penyatuan semua database secara lojikal, sehingga bukan hanya antar divisi tapi juga pengaksesan informasi untuk semua level di organisasi baik dari staf operasional, manajer maupun direktur.
Contoh EIS yang sering kita dengar adalah Enterprise Resource Planning (ERP), Customer Relationship Management (CRM), Supply Chain Management (SCM) dan masih banyak yang lainnya. Tantangan terbesar dalam implementasi EIS adalah tingkat kesulitannya karena sangat kompleks, membutuhkan waktu lama, biaya mahal dan belum tentu berhasil. Walaupun begitu, sekarang makin banyak pilihan untuk solusi EIS ini. Sehingga perusahaan bisa menentukan solusi mana yang paling cocok. Beberapa contoh vendor EIS misal SAP (www.sap.com), Oracle (www.oracle.com) maupun yang lain. Tidak menutup kemungkinan, EIS juga bisa dibangun sendiri oleh staf IT internal suatu perusahaan, selama memenuhi syarat2 di atas.



Sistem Informasi Manajemen Pembangunan Nasional

Sistem informasi telah berkembang seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat dan terbukti sangat berperan dalam kegiatan perekonomian dan strategi penyelenggaraan pembangunan. Keberadaan sistem informasi mendukung kinerja peningkatan efisiensi, efektivitas dan produktivitas organisasi pemerintah dan dunia usaha, serta mendorong pewujudan masyarakat yang maju dan sejahtera. Sistem informasi yang dibutuhkan, dimanfaatkan, dan dikembangkan bagi keperluan pembangunan daerah adalah sistem informasi yang terutama diarahkan untuk menunjang perencanaan pembangunan daerah. Hal ini perlu diingat karena telah terjadi perubahan paradigma menuju desentralisasi di berbagai aspek pembangunan. Salah satu paradigma baru itu adalah perihal perencanaan pembangunan daerah. Mulai tahun 2001, seiring dengan pemberlakuan UU No. 22/1999 dan UU No. 25/1999, maka perencanaan pembangunan daerah telah diserahkan kepada pemerintah daerah. Dan dengan terbitnya UU No. 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang bertujuan untuk mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan; menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antardaerah, antarruang, antarwaktu, antarfungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah; menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan; mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan. Dengan demikian, kiat di balik desentralisasi adalah peningkatan pelayanan kepada masyarakat, partisipasi dalam perencanaan pembangunan, dan pencapaian akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi. Telah banyak dikembangkan sistem informasi yang berbasis data perencanaan pembangunan, yang beroperasi baik di pusat maupun di daerah. Akan tetapi, harus diakui bahwa pada umumnya sistem informasi yang telah dikembangkan itu hanya menyangkut aspek tertentu dalam perencanaan pembangunan. Misalnya, Sistem Informasi Manajemen Departemen Dalam Negeri (Simdagri) dan SIM Daerah (Simda), yang penerapan pengelolaannya di daerah dilakukan oleh Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE) di daerah. Contoh lain adalah yang berkaitan dengan aspek ruang, yaitu Sistem Informasi Geografis (SIG), yang dikembangkan melalui proyek berbantuan luar negeri Land Resources Evaluation and Planning (LREP) dan Marine Resources Evaluation and Planning (MREP); atau sistem informasi yang menyangkut aspek lingkungan, seperti Neraca Kependudukan dan Lingkungan Hidup Daerah (NKLD) serta Neraca Sumber Daya Alam dan Spasial Daerah (NSASD) di setiap daerah. Dengan adanya Sistem Informasi dan Manajemen Perencanaan Pembangunan Nasional (Simrenas) ini, diharapkan dapat menata berbagai aspek data perencanaan pembangunan secara terintegrasi dan komprehensif, baik dalam hal struktur, jenis maupun format data untuk perencanaan pembangunan.



SIMBA-LAPAN


Sistem Informasi untuk Mitigasi Bencana Alam Menggunakan Data Pengindraan Jauh.
Sistem Informasi ini dapat menunjukkan titik rawan bencana di Indonesia, seperti bencana tanah longsor, banjir bandang dan kebakaran hutan, bahkan prakiraan cuaca dan kondisi awan dapat dilihat disini.


Sistem Informasi dalam Perusahaan Coca-cola

Pengembangan pendekatan manajemen Sistem Informasi (Information System / IS) yang terarah pada organisasi kami merupakan bentuk pengaruh evolusi teknologi terhadap dunia usaha dewasa ini. Peran penting sistem informasi terhadap kinerja bisnis kami, pengembangan sumber daya manusia dan nilai tambah lainnya, terutama bagi pemegang saham, membutuhkan tim yang berdedikasi tinggi dan profesional dalam bidang manajemen sistem informasi. Tantangan akan muncul sesuai dengan kebutuhan. Setiap tantangan harus ditangani sesuai prioritas guna menjamin kepuasan terhadap jasa layanan pelanggan dalam skala bisnis yang luas. Perusahan kami menggunakan sistem terintegrasi yang menghubungkan seluruh aspek bisnis. Terlepas dari fokus dari aktifitas baik berupa supply chain, financial, atau yang berhubungan langsung dengan kegiatan penjualan, manfaat dari sistem informasi akan dirasakan oleh seluruh komunitas bisnis kami.
Salah satu manfaat terpenting dari investasi CCBI pada teknologi sistem informasi selama lima tahun terakhir adalah dengan meningkatnya kemampuan karyawan di seluruh level organisasi kami.
Masa depan akan menjelang. Teknologi akan terus berkembang dan menciptakan peluang baru untuk peningkatan produktifitas sumber daya manusia.
Kemampuan karyawan kami untuk menggunakan informasi akan terus meningkat, kualitas infrastruktur publik akan meningkat, dan pelanggan kami akan membangkitkan kebutuhan akan layanan baru seiring kemajuan teknologi. Seluruh hal tersebut membutuhkan dukungan dari tim yang profesional dalam organisasi kami.
Departmen IS akan melanjutkan kemitraannya dengan pimpinan dari setiap lini bisnis internal, serta ikut membantu proses evolusi guna meningkatkan kualitas investasi sistem informasi di perusahaan kami, dan pada akhirnya untuk meningkatkan layanan terhadap pelanggan.


Badan Sistem Informasi Manajemen

Era Informasi- informasi Data” yang cepat, murah, transparan dan akurat dengan membentuk kantor pelayanan Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Satu Atap (SIMPTAP) yang diresmikan oleh Bapak Gubernur Kalimantan Timur Drs. H. Suwarna AF, pada tanggal 19 Agustus 2000.

Dalam kurun waktu yang singkat kurang lebih1 tahun SIMPTAP telah membuktikan kinerjanya dengan menghasilkan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat Kutai Timur dan turut andil dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pemerintah kabupaten Kutai Timur itu sendiri. Hasil yang menggembirakan tersebut menjadi titik tolak bagi pemerintah kabupaten Kutai Timur untuk lebih megembangkan Sistim Informasi yang sudah ada tersebut (SIMPTAP) dengan Sistem Informasi-informasi lainnya.

Sebagai embrio SIMPTAP kemudian dikembangkan menjadi badan SIMPEKAB yang peresmiannya dilakukan oleh wakil gubernur Kalimantan Timur Bapak Drs.H. Chaidir Hafiedz pada tanggal 6 Agustus 2001 di Sangata yang disaksikan juga oleh Dirut PT. POS INDONESIA dan Rektor ITB.
Dibentuknya Badan SIMPEKAB merupakan upaya pemerintah Kabupaten Kutai Timur untuk mendukung program-program pembangunan serta meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja pemerintah kabupaten Kutai Timur. Badan ini bertugas menyediakan informasi dan data yang akurat dan cepat serta memberikan pelayanan prima bagi kepentingan masyarakat umum sebagai pemakai jasa tersebut. disamping itu badan ini juga berfungsi sebagai badan yang mempromosikan potensi-potensi daerah yang tujuannya adalah untuk menarik atau memgharapkan para investor ikut berpartisipasi dalam pembangunan di kabupaten Kutai Timur, ini tentunya akan bermuara pada kesejehteraan masyarakat wilayah ini.

Lalu apa saja Sistem Informasi Manajemen (SIM) lainnya tersebut?
Sistem Informasi Manajemen lainnya adalah :
1. Sistem Informasi Manajemen Geografis (SIMGEO)
2. Sistem Informasi Manajemen Kepariwisataan (SIMPAR)
3. Sistem Informasi Manajemen Agribisnis/Agroindustri (SIMAGRI)
4. Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG)
5. Sistem Informasi Manajemen Keuangan (SIMKEU)
6. Sistem Informasi Manajemen Perlengkapan Daerah (SIMPERDA)
7. Sistem Informasi Manajemen Ststistik (SIMSTA)
8. Sistem Informasi Manajemen Penanaman Modal Daerah (SIMPMD)
9. Sistem Informasi Manajemen Lingkungan Daerah (SIMLIDA)
10. Sistem Informasi Manajemen Tenaga Kerja (SIMNAKER)
11. Web Site (www.kutaitimur.go.id)

Munculnya SIM lainnya ini seiring dengan kemajuan teknologi khususnya teknologi informasi, seperti Sistem Komputerisasi di semua Bidang dan jenis pekerjaan yang merupakan suatu tuntutan yang mau tidak mau sudah harus dilakukan secepatnya untuk dapat memperoleh data yangcepat dan akurat sehingga pengambilan keputusan data dilaksanakan dengan benar dan tertib.
Sebagai contoh pentingnya pengolahan informasi dan penyajian data yang akurat dan cepat pada pemerintah kabupaten dalam menentukan suatu peruntukan kawasan, penataan kota (daerah) untuk fasilitas pebangunan perkantoran, perumahan, hotel, pusat perniagaan, kawasan industri/pabrik, pertanian, batas wilayah dan fasilitas umum lainnya yang merupakan asset pemerintah. Bagaimana pentingnya arti suatu data yang akurat bagi pemerintah kabupaten adalah masalah informasi dan nilai dari asset tersebut, terutama bagi pemohon pengguna lahan sesuai dengan rincian peruntukan dengan tata kota yang telah ditentukan yang bersumber dari data ukur bidang tanah serta peta yang akurat, dimana akan berdampak kepastian perhitungan pada kepastian perhitungan nilai dan biaya pelaksanaan dilapangan seperti pembangunan fasilitas tersebut diatas, sehingga dapat dihindari pemborosan serta permasalahan dikemudian hari.


GIS

Geographic information system (GIS) atau Sistem Informasi Berbasis Pemetaan dan Geografi adalah sebuah alat bantu manajemen berupa informasi berbantuan komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi. Teknologi GIS mengintegrasikan operasi pengolahan data berbasis database yang biasa digunakan saat ini, seperti pengambilan data berdasarkan kebutuhan, serta analisis statistik dengan menggunakan visualisasi yang khas serta berbagai keuntungan yang mampu ditawarkan melalui analisis geografis melalui gambar-gambar petanya. Kemampuan tersebut membuat sistem informasi GIS berbeda dengan sistem informasi pada umumnya dan membuatnya berharga bagi perusahaan milik masyarakat atau perseorangan untuk memberikan penjelasan tentang suatu peristiwa, membuat peramalan kejadian, dan perencanaan strategis lainnya. GIS adalah sebuah teknologi yang mampu merubah besar-besaran tentang bagaimana sebuah aktivitas bisnis diselenggarakan. Teknologi GIS memungkinkan Anda untuk melihat informasi bisnis Anda secara keseluruhan dengan cara pandang baru, melalui basis pemetaan, dan menemukan hubungan yang selama ini sama sekali tidak terungkap.

GIS menempatkan itu semua bersama-sama
Dengan GIS Anda mampu melakukan lebih banyak dibanding hanya dengan menampilkan data semata-mata. GIS menggabungkan semua kemampuan, baik yang hanya berupa sekedar tampil saja, sistem informasi yang tersaji secara thematis, dan sistem pemetaan yang berdasarkan susunan dan jaringan lalu-lintas jalan, bersamaan dengan kemampuan untuk menganalisa lokasi geografis dan informasi-informasi tertentu yang terkait terhadap lokasi yang bersangkutan.

Pada aplikasi penanganan kesehatan, misalnya, bisa digunakan untuk memutuskan, di kawasan mana lagikah pusat layanan kesehatan baru akan didirikan berdasarkan atas data-data kependudukan. Selanjutnya, berdasarkan sistem informasi tersebut kita dapat menarik informasi dari peta yang tersedia dalam aplikasi GIS tersebut, atau sebaliknya, memperoleh informasi mengenai peta kawasan tertentu manakah yang akan muncul, jika kita menggunakan informasi tertentu sebagai kriteria pencariannya.

Dan jangan lupa, GIS adalah sebuah aplikasi dinamis, dan akan terus berkembang. Peta yang dibuat pada aplikasi ini tidak hanya akan berhenti dan terbatas untuk keperluan saat dibuatnya saja. Dengan mudahnya kita bisa melakukan peremajaan terhadap informasi yang terkait pada peta tersebut, dan secara otomatis peta tersebut akan segera menunjukkan akan adanya perubahan informasi tadi. Semuanya itu dapat Anda kerjakan dalam waktu singkat, tanpa perlu belajar secara khusus.

GIS memungkinkan Anda untuk membuat tampilan peta serta menggunakannya untuk keperluan presentasi dengan menunjuk dan meng-klik-nya. GIS memungkinkan Anda untuk menggambarkan dan menganalisa informasi dengan cara pandang baru, mengungkap semua keterkaitan yang selama ini tersembunyi, pola, dan kecenderungannya.

Para pelaku bisnis yang bergerak di bidang pemasaran, periklanan, real estate, dan ritel saat ini sudah menggunakan GIS untuk melakukan analisa pasar, mengoptimalkan kampanye periklanan melalui media masa, analisis terhadap bidang-bidang tanah, dan membuat model atas pola pengeluaran. GIS akan merubah banyak hal yang berkait erat dengan pekerjaan Anda, apa pun bisnis Anda tersebut.

Apa saja yang bisa Anda kerjakan dengan GIS
Anda tak perlu jadi seorang manajer penjualan, atau perencana rute perjalanan. Jika pekerjaan Anda melibatkan diri Anda pada pengelolaan informasi, dan informasi tersebut dapat diasosiasikan pada sebuah struktur informasi yang berbasis pemetaan secara geografis, maka pada saat itulah GIS akan memberikan peran yang besar, dan akan membantu mengorganisasikan informasi-informasi yang Anda inginkan tersebut dalam format baru, yang memungkinkan Anda memperoleh hal-hal baru yang selama ini tak pernah terbayangkan, dan akan diperoleh lebih banyak lagi informasi dibanding yang selama ini Anda dapatkan. Rasanya, kemungkinan-kemungkinan ke arah itu bisa disebut sebagai tanpa batas.


Divisi GIS/Pemetaan SCOMPTEC akan membantu Anda, dalam hal:

Meningkatkan pengintegrasian organisasi
Banyak organisasi yang sudah mengimplementasi GIS menemukan kenyataan, bahwa keuntungan utama yang mereka dapatkan adalah peningkatan kinerja manajemen terhadap organisasi maupun pengelolaan sumberdayanya.
hal itu terjadi karena GIS memiliki kemampuan untuk menghubungkan berbagai perangkat data secara bersamaan berdasarkan geografis, memfasilitasi informasi-informasi yang terjadi antar bagian, untuk saling termanfaatkan dan dikomunikasikan.
Dengan membuat sebuah database yang bisa dimanfaatkan bersama, maka sebuah bagian akan memperoleh keuntungan dari hasil kerja dari bagian lain, di mana akan berlaku ketentuan, bahwa data cukup sekali dikoleksi, tetapi bisa dimanfaatkan berkali-kali.

Membuat keputusan-keputusan lebih sempurna
GIS bukan sebuah sistem yang mampu membuat keputusan secara otomatis. GIS hanya sebuah sarana untuk pengambilan data, menganalisanya, dari kumpulan data berbasis pemetaan untuk mendukung proses pengambilan keputusan.
Teknologi GIS banyak digunakan untuk membantu berbagai kegiatan pekerjaan seperti penyajian informasi pada saat pembuatan perencanaan, membantu memecahkan masalah yang berkaitan dengan kekacauan teritorial.

GIS juga bisa digunakan untuk membantu meraih keputusan mengenai lokasi perumahan baru yang memiliki sesedikit mungkin pengaruh lingkungan, berada di lokasi yang memiliki resiko paling sedikit, dan berada dekat dengan pusat kegiatan kependudukan.
Informasi bisa disajikan secara ringkas dan jelas berupa gambar peta, yang dilampiri dengan laporan, memungkinkan para pemgambil keputusan untuk memusatkan perhatiannya pada masalah-masalah nyata dibanding dengan upaya memahami data. Karena produk GIS bisa dibuat secepatnya, dengan berbagai skenario, untuk kemudian dievaluasi secara efektif dan efisien.


Membantu membuat peta.
Peta merupakan kunci pada GIS. Proses untuk membuat (menggambar) peta dengan GIS jauh lebih fleksibel, bahkan dibanding dengan menggambar peta secara manual, atau dengan pendekatan kartografi yang serba otomatis.
Dimulai dengan membuat database. gambar peta yang sudah ada bisa digambar dengan digitizer, dan informasi tertentu kemudian bisa diterjemahkan ke dalam GIS. Database kartografi berbasis GIS dapat bersambungan dan bebas skala.
Peta-peta kemudian bisa diciptakan terpusat di berbagai lokasi, dengan sembarang skala, dan menunjukkan informasi terpilih, yang mencerminkan secara efektif untuk menjelaskan suatu karakteristik khusus.

Sifat-sifat sebuah atlas dan serangkaian peta dapat direkam pada program komputer, dan dibandingkan terhadap database pada akhir proses produksi. Produk digital digunakan untuk GIS yang lain bisa dilakukan dengan sederhana, hanya dengan membuat salinan data dari database. Pada organisasi yang besar, database topografi bisa dimanfaatkan untuk kerangka referensi oleh bagian yang lain.


Mengapa harus GIS? Anda memerlukan GIS, jika Anda terlibat dalam jenis-jenis pekerjaan sebagai berikut:

  • Di manakah sebenarnya pasar kita berada?
  • Adakah persaingan mulai muncul?
  • Di bagian manakah yang penjualannya di bawah target?
  • Di manakah harus mengalokasikan biaya periklanan?
  • Di lokasi manakah sebaiknya pengembangan bisnis dilakukan?
  • Bagaimana bisa memberikan pelayanan bagi pelanggan?

Kenapa Scomptec? Solusi GIS dan pemetaan Scomptec telah digunakan oleh begitu banyak perusahaan dengan berbagai ragam bisnisnya, untuk membantu mereka memahami dinamika lingkungannya dan mampu mengambil keputusan secara benar. Perusahaan, seperti Sampoerna, Jasa Marga, dan sejenis lainnya, telah memanfaatkan aplikasi GIS/Mapping yang dikembangkan dengan bantuan Scomptec guna mencapai hasil berupa aktivitas operasional yang sempurna, serta menguntungkan. Solusi yang ditawarkan oleh Scomptec dapat disesuaikan dengan kebutuhan khas dari masing-masing pengguna, sesuai dengan yang biasa diselenggarakan oleh perusahaan kecil, hingga perusahaan multi-nasional sekalipun.


Sejumlah terapan GIS untuk aktivitas bisnis ;
pemasaran, pemilihan lokasi, pengelolaan aset, analisis resiko, pengaturan hantaran, pelayanan pelanggan, serta analisa demografi serta pemetaan.

Scomptec Mapping/GIS akan membantu Anda untuk mengatur terapan GIS untuk berbagai jenis aktivitas bisnis dan industri, termasuk:

  • Bank dan Finansial
  • Produk Konsumsi
  • Direct Marketing
  • Kesehatan
  • Asuransi
  • Real Estate/Facility Acquisition/Map
  • Restoran/Cepat Saji
  • Bisnis Eceran

  • Otomotif
  • Asosiasi Bisnis
  • Pusat Layanan Bisnis
  • Layanan Basis Data
  • Makanan dan Minuman
  • Industri Manufaktur
  • Bisnis Kecil
  • Biro Perjalanan/Wisata

Dan solusi GIS bagi industri tertentu :

  • Minyak/Gas dan Listrik/Air
    Contoh aplikasi-aplikasi GIS untuk perusahaan minyak, gas dan distribusinya
    • Minyak dan Gas
      • Automated basemapping
        Eksplorasi
        Manajemen Persewaan
        Pengeboran
        Produksi
        Manajemen Penyimpanan
        Manajemen Kilang
        Distribusi Produk
        Manajemen Kapal Tanker
    • Pipa
      • Perencanaan dan Pemilihan Rute
        Regulatory reporting
        Construction
        Emergency response
        maps
        Pipeline alignment sheet generation
        Location maps
        Risk assessment
        Corrosion analysis
        Asset profitability analysis
        Supply and market analysis
        Berintegrasi dengan
        - CAD
        - SCADA
        - Document management
        - Work order management


  • Telekomunikasi
    Solusi GIS bagi perusahaan telekomunikasi, yang meliputi
    • Fasilitas dan pemetaan kawasan
    • Rute penempatan kabel
    • Pengembangan 'halaman kuning' secara elektronis
    • Aplikasi penanganan pelanggan
    • Pengembangan penyimpanan data
    • Pemilihan penempatan fasilitas
    • Sistem penanganan kegagalan sambungan

  • Transportasi
    • Manajemen Prasarana Transportasi
      GIS digunakan untuk mengelola dan menganalisa berbagai informasi dengan geografi sebagai komponen utamanya. lebih dari 80 persen dari informasi digunakan untuk mengelola jalan, jalur kereta api, fasilitas pelabuhan, sebagai komponen utamanya.
      GIS bisa dimanfaatkan untuk menentukan lokasi dari suatu peristiwa atau aset dan keterkaitannya atau kedekatannya antara satu dengan lainnya terhadap peristiwa atau aset yang lainnya, di mana hal tersebut merupakan faktor-faktor kritis yang harus diperhatikan untuk memutuskan suatu desain, pembangunan, atau pemeliharaan.

    • Manajemen logistik dan kendaraan
      Sebuah kegiatan operasi yang efisien membutuhkan sebuah keputusan yang akurat dan tepat waktu. Misalnya mengetahui sedang berada di manakah kendaraan, pikup, atau aktivitas penghantaran pada saat itu, memungkinkan untuk pendayagunaan aset secara optimal dan penghematan. Kepuasan pelanggan, posisi yang bersaing, respons yang sigap, pendayagunaan yang efektif, serta kemungkinan untuk menghasilkan keuntungan di berbagai kemungkinan yang bisa diraih.
    • Manajemen Transit.
      Perencanaan rute, pengiriman teknisi, analisa pelayanan, penanganan pemasaran dan hubungan komunitas, dan pola transit akan diperoleh keuntungan dengan cara melakukan pemahaman sebaik-baiknya terhadap kendaraan transit, rute perjalanan, dan fasilitas lokasi.
      Rute perjalanan dapat dikelola secara langsung melalui database jaringan jalan dan dikaitkan terhadap pusat kependudukan dan karyawan, seperti pada sistem database dari sebuah skedul.


  • Lingkungan dan Geologi
    • Untuk membantu melakukan perlindungan terhadap lingkungan. Sebagai seorang profesional di bidang lingkungan, maka Anda dapat menafaatkan GIS untuk membuat peta, catatan populasi spesies, mengukur pengaruh lingkungan, serta menelusuri peristiwa keracunan dan polusi. Aplikasi GIS berkenaan dengan lingkungan, rasanya, hampir tanpa batas jumlahnya.

  • Pertanian, Kehutanan
    • Mengelola Produksi Tanaman
      GIS dapat digunakan untuk membantu mengelola sumberdaya pertanian dan perkebunan seperti luas kawasan untuk tanaman, pepohonan, atau saluran air. Anda dapat menggunakan GIS untuk menetapkan masa panen, mengembangkan sistem rotasi tanam, dan melakukan perhitungan secara tahunan terhadap kerusakan tanah yang terjadi karena perbedaan pembibitan, penanaman, atau teknik yang digunakan dalam masa panen.
    • Mengelola Sistem Irigasi
      Anda dapat menggunakan GIS untuk membantu memantau dan mengendalikan irigasi dari tanah-tanah pertanian. GIS dapat membantu memantau kapasitas sistem, katup-katup, efisiensi, serta distribusi menyeluruh dari air di dalam sistem.
    • Perencanaan dan riwayat sumberdaya kehutanan
      Perencanaan dan riwayat manajemen pertanahan
      Integrasinya dengan sistem hukum
      Integrasinya dengan manajemen basis data relasional
      Sistem-sistem


  • Pemerintahan
    Berikut ini adalah berbagai contoh dari berbagai macam rancangan GIS dan layanan pengembangannya;
    • Catatan Pertanahan
      - Pemetaan kavling
      - Taksiran properti
      - Integrasi multimedia
      - Pusat Layanan umum
    • Manajemen Properti dan Fasilitas
      - Pembebasan Tanah dan Peruntukannya
      - Pembangunan dan Persediaan Perumahan
    • - Perencanaan Tataguna Tanah dan Pengaturannya
      - Pemetaaan Rencana Umum dan Analisanya
      - Pemetaan Kawasan dan Penjejakan Masalah
      - Analisis Demografi dan Pemetaan
      - Pembangunan Ekonomi
      - Keterkaitannya dengan Sistem Perijinan
    • (
    • Rekayasa
      - Pemetaan Pematusan dan Analisanya
      - Pengkajian Subdivisi/Pemetaan Bagian-bagian
      - Penataan rute jalan, sanitasi, pepohonan
      trimming
    • Keselamatan Masyarakat
      - Perencanaan persiapan keadaan darurat
      - Respon dan Penanggulangan Keadaan Darurat
      - Analisa Kriminal
      - Perencanaan Patroli
      - Pengaturan rute respon keadaan darurat
      - Analisis penempatan fasilitas

Layanan yang bisa dilakukan oleh tim Scomptec meliputi

  • Perancangan strategi implementasi
  • Pengembangan aplikasi yang disesuaikan dengan kebutuhan
  • Pelatihan dan Dokumentasi
  • Pengaturan Konfigurasi Sistem/Jaringan dan Integrasinya
  • Evaluasi basis data, perancangan, dan pembuatannya
  • Staf Pembuat gambar dan Pemrograman

Sejarah Teknologi Informasi

Masa Pra-Sejarah (...s/d 3000 SM)
Perkembangan selanjutnya adalah diciptakan dan digunakannya alat-alat yang menghasilkan bunyi dan isyarat, seperti gendang, terompet yang terbuat dari tanduk binatang, isyarat asap sebagai alat pemberi peringatan terhadap bahaya.


Masa Sejarah (3000 SM s/d 1400-an M)
Pada masa ini Teknologi Informasi belum menjadi teknologi masal seperti yang kita kenal sekarang ini, teknologi informasi masih digunakan oleh kalangan-kalangan terbatas saja, digunakan pada saat-saat khusus, dan mahal!

3000 SM
Untuk yang pertama kali tulisan digunakan oleh bangsa sumeria dengan menggunakan simbol-simbol yang dibentuk dari pictograf sebagai huruf.
Simbol atau huruf-huruf ini juga mempunyai bentuk bunyi yang berbeda(penyebutan), sehingga mampu menjadi kata, kalimat dan bahasa.


2900 SM
Penggunakan Huruf Hierogliph pada bangsa Mesir Kuno
Hierogliph merupakan bahasa simbol dimana setiap ungkapan di wakili oleh simbol yang berbeda, yang ketifka digabungkan menjadi satu akan mempunyai cara pengucapan dan arti yang berbeda, bentuk tulisan dan bahasa hierogliph ini lebih maju dibandingkan dengan tulisan bangsa Sumeria


500 SM
Serat Papyrus digunakan sebagai kertas
Kertas yang terbuat dari serat pohon papyrus yang tumbuh disekitar sungai nil ini menjadi media menulis/media informasi yang lebih kuat dan fleksibel dibandingkan dengan lempengan tanah liat yang sebelumnya digunakan sebagai media informasi.


105 M
Bangsa Cina menemukan Kertas
Kertas yang ditemukan oleh bangsa Cina pada masa ini adalah kertas yang kita kenal sekarang, kertas ini dibuat dari serat bambu yang dihaluskan, disaring,dicuci kemudian diratakan dan dikeringkan, penemuan ini juga memungkinkan sistem pencetakan yang dilakukan dengan menggunakan blok kayu yang ditoreh dan dilumuri oleh tinta atau yang kita kenal sekarang dengan sistem Cap.


Tahun 1455
Mesin Cetak yang menggunakan plat huruf yang tebuat dari besi yang bisa diganti-ganti dalam bingkai yang tebuat dari kayu dikembangkan untuk yang pertama kalinya oleh Johann Gutenberg.


Tahun 1830
Augusta Lady Byron Menulis program komputer yang pertama didunia berkerjasama dengan Charles Babbage menggunakan mesin Analytical-nya. Yang didesain mampu memasukan data, mengolah data dan menghasilkan bentuk keluaran dalam sebuah kartu. Mesin ini dikenal sebagai bentuk komputer digital yang pertama walaupun cara kerjanya lebih bersifat mekanis daripada bersifat digital, 94 tahun sebelum komputer digital pertama ENIAC I dibentuk


Tahun 1837
Samuel Morse mengembangkan Telegraph dan bahasa kode Morse bersama Sir William Cook dan Sir Charles Wheatstone yang dikirim secara elektronik antara 2 tempat yang berjauhan melalui kabel yang menghubungkan kedua tempat tersebut. Pengiriman dan Penerimaan Informasi ini mampu dikirim dan diterima pada saat yang hampir bersamaan waktunya. Penemuan ini memungkinkan informasi dapat diterima dan dipergunakan secara luas oleh masyarakat tanpa dirintangi oleh jarak dan waktu.

Tahun 1861
Gambar bergerak yang peroyeksikan kedalam sebuah layar pertama kali di gunakan sebagai cikal bakal film sekarang.


Tahun 1876
Melvyl Dewey mengembangkan sitem penulisan Desimal.


Tahun 1877
a. Alexander Graham Bell menciptakan dan mengembangkan Telepon yang dipergunakan pertama kali secara umum.
b. Fotografi dengan kecepatan tinggi ditemukan oleh Edweard Maybridge.


Tahun 1899
Dipergunakan sistem penyimpanan dalam Tape (pita) Magnetis yang pertama.

Tahun 1923
Zvorkyn menciptakan tabung TV yang pertama.

Tahun 1940
Dimulainya pengembangan Ilmu Pengetahuan dalam bidang Informasi pada masa Perang Dunia 2 yang dipergunakan untuk kepentingan pengiriman dan penerimaan dokumen-dokumen militer yang disimpan dalam bentuk magnetic tape.

Tahun 1945
Vannevar Bush mengembangkan sistem pengkodean menggunakan Hypertext.

Tahun 1946
Komputer digital pertama didunia ENIAC I dikembangkan.

Tahun 1948
Para peneliti di Bell Telephone mengembangkan Transistor.

Tahun 1957
- Jean Hoerni mengembangkan transistor Planar. Teknologi ini memungkinkan pengembangan jutaan bahkan milyaran transistor dimasukan kedalam sebuah keping kecil kristal silikon.
- USSR (Rusia pada saat itu) meluncurkan sputnik sebagai satelit bumi buatan yang pertama yang bertugas sebagai mata-mata. Sebagai balasannya Amerika membentuk Advance Research Projects Agency (ARPA) dibawah kewenangan Departemen Pertahanan Amerika untuk mengembangkan ilmu Pengetahuan dan Teknologi Informasi dalam bidang Militer.

Tahun 1962
Rand Paul Barand, dari perusahaan RAND, ditugaskan untuk mengembangkan suatu sistem jaringan desentralisasi yang mampu mengendalikan sistem pemboman dan peluncuran peluru kendali dalam perang Nuklir.

Tahun 1969
Sistem jaringan yang pertama dibentuk dengan menghubungkan 4 nodes (titik), antara University of California, SRI (Stanford), University California of Santa Barbara, dan University of Utah.dengan kekuatan 50Kbps.

Tahun 1972
Ray Tomlinson menciptakan program e-mail yang pertama

Tahun 1973 - 1990
Istilah INTERNET diperkenalkan dalam sebuah paper mengenai TCP/IP kemudian dilakukan pengembangan sebuah protokol jaringan yang kemudian difkenal dengan nama TCP/IP yang dikembangkan oleh grup dari DARPA, 1981 National Science Foundation mengembangkan Backbone yang disebut CSNET dengan kapasitas 56 Kbps untuk setiap institusi dalam pemerintahan. kemudian pada tahun 1986 IETF mengembangkan sebuah Server yang berfungsi sebagai alat koordinasi diantara; DARPA, ARPANET, DDN dan Internet Gateway.


Tahun 1991- Sekarang
Sistem bisnis dalam bidang IT pertama kali terjadi ketika CERN dalam menanggulangi biaya operasionalnya memungut bayaran dari para anggotanya. 1992 pembentukan komunitas Internet, dan diperkenalkannya istilah World Wide Web oleh CERN. 1993, NSF membentuk InterNIC untuk menyediakan jasa pelayanan Internet menyangkut direktori dan penyimpanan data serta database (oleh AT&T), Jasa Registrasi (oleh Network Solution Inc,), dan jasa Informasi (oleh General Atomics/CERFnet),1994 pertumbuhan Internet melaju dengan sangat cepat dan mulai merambah kedalam segala segi kehidupan manusia dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. 1995, Perusahaan umum mulai diperkenankan menjadi provider dengan membeli jaringan di Backbone, langkah ini memulai pengembangan Teknologi Informasi khususnya Internet dan penelitian-penelitian untuk mengembangkan sistem dan alat yang lebih canggih.